Tips

Nilai Siapakah Yang Lebih Tinggi

Nilai Siapakah Yang Lebih Tinggi – Lagi-lagi live di media sosial, ada selebrasi Hardika lagi. Meski penulis yakin tidak paham dengan kondisi pendidikan di negaranya saat ini, bagaimana? Betapa tidak senangnya!?

Pada tanggal 2 Mei, pemerintah Indonesia menandainya sebagai Hari Pendidikan Nasional. Tentu ada asal usul sejarah mengapa tanggal 2 Mei dipilih, yang mengacu pada hari lahir R.M. Soewardi Soerjaningrat alias Ki Hajar Devantara. Beliau adalah pendiri Perguruan Taman Siswa. Sovardi lahir pada 2 Mei 1989 di Yogyakarta, putra dari elit kerajaan Paku Alam IV. Perguruan Taman Siswa didirikan pada tanggal 3 Juli 1922, sebagai lembaga pendidikan yang mengadopsi nilai-nilai nasionalisme, kebatinan dan Barat sejak awal pribumi.

Nilai Siapakah Yang Lebih Tinggi

Jauh sebelum Taman Siswa terbentuk, orang lain yang peduli terhadap nasib ummat justru lebih banyak memantapkan pendidikan. Beliau yang sangat concern dengan pendidikan ala Barat/Belanda, terutama pendidikan yang diselenggarakan oleh penjajah dengan unsur teosofi, ternyata disubsidi secara besar-besaran oleh pemerintah kolonial saat itu, termasuk elit lokal.

Makin Panas! Siapakah Yang Lebih Unggul Di Antara Tokopedia Dan Shopee?

Dia adalah K.H. Ahmad Dalan, dimana beliau mendirikan Persatuan Muhammadiyah pada tahun 1912 yang salah satu misinya adalah memajukan pendidikan dengan memperbaharui dan berpikir sesuai tuntunan Islam serta menolak falsafah kebatinan yang diajarkan di sekolah-sekolah kolonial Belanda saat itu. . Ahmad Dalan ingin mereformasi cara berpikir dan bertindak sesuai dengan pedoman agama Islam. Klub ini didirikan pada tanggal 18 November 1912.

Sejak awal KH. Ahmad Dalan menetapkan bahwa Muhammadiyah bukanlah organisasi politik, tetapi bersifat sosial dan bergerak di bidang pendidikan. Meski awalnya ditentang oleh umat Islam sendiri, berkat kegigihan dan keahliannya akhirnya menyebar ke seluruh Nusantara. Perlu diketahui bahwa K.H. Ahmad Dalan tidak hanya seorang Islam, kiprahnya di dunia pendidikan juga dimulai sebagai guru di sekolah-sekolah milik bangsawan, elit dan di kalangan anak-anak Belanda. Bahkan, ia berhasil mengubah persepsi bahwa Islam fleksibel dan toleran terhadap sains. Dengan pendekatan ini, ia akhirnya diterima baik oleh elit maupun rakyat jelata.

Sekarang setelah seratus tahun apa yang terjadi? Persiaikatan Muhammadiyah telah mendirikan sekitar 2600 SD/MI, lebih dari 1700 SMP/MTs dan lebih dari 1100 SLTA/S2. Jumlah perguruan tinggi mencapai 180, terdiri dari sekolah menengah, pascasarjana, universitas dan lain-lain. Ini belum termasuk ratusan rumah sakit/klinik, puluhan SLB, panti asuhan dan ribuan taman kanak-kanak/taman pendidikan di seluruh nusantara. Adapun Taman Siswa? Kiprahnya untuk memajukan pendidikan nasional hampir tidak pernah terdengar saat ini. Buta dan hampir hilang dalam waktu. 300 sekolah yang tersisa ditangguhkan karena animasi. Membandingkan Taman Siswa dan Muhammadiyah ibarat semut dan gajah.

Itu jauh dari hasil dan dampak pada orang-orang. Visi dan misi masa depan Muhammadiyah yang diterbitkan oleh K.H. Ahmad Dalan, nampaknya dapat diimplementasikan dengan baik oleh para pengikutnya. Sedangkan Taman Siswa sendiri masih berpegang pada pola lama, tidak bisa beradaptasi dengan tantangan eksternal. Inilah mengapa Taman Siswa tidak menjadi besar dan menghadapi kesulitan ketika zaman berubah.

Urutkan Nilai Siapa Yang Paling Tinggi Sampai Yang Paling Rendah ?​

Perbedaan pengaruh antara Taman Siswa dan Muhammadiyah, sekali lagi, membuat pemerintah khawatir siapa yang pantas menjadi bapak pendidikan nasional. Sebagai perbandingan, lihat daftar di bawah ini:

KH. Ahmad Dalan berperang lebih awal dari Ki Hajar Devantara, 10 tahun sebelumnya. Pengaruh Muhammadiyah terhadap pendidikan, kemajuan, kecerdasan dan pembinaan umat dan bangsa sangat besar bahkan setelah seratus tahun. Sedangkan Taman Siswa sudah santai dan kini nyaris tak terdengar.

Sekali lagi, tinta emas sejarah benar-benar merupakan penampang para penguasa. Hal yang sama juga terjadi pada tokoh RA Kartini yang tindakan dan tindakan nyatanya tidak jelas dibandingkan dengan tokoh perempuan pada zamannya. KH Ahmad Dalan lebih pantas menyandang gelar Bapak Pendidikan Nasional dibandingkan Ki Hajar Devantara.

Bahan pangan yang mengandung kalsium 10 kali lebih tinggi dibandingkan dengan susu adalah, mengganti kamera hp ke pixel yang lebih tinggi, investasi yang lebih beresiko tinggi, white balance yang lebih tinggi dalam kamera dapat menyebabkan gambar menjadi lebih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button