Tips

Juga Sang Adipati Tuban Arya

Juga Sang Adipati Tuban Arya – Awal cerita ini adalah masa kerajaan Pajajaran yang terletak di dekat Chamis, diperintah oleh seorang raja bernama Prabu Banjaransari.

Pada masa pemerintahan Raja Banjaransara, keadaan Pajajaran damai dan masyarakatnya hidup berkecukupan, sehingga nama Raja Banjaransara menjadi terkenal tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri.

Juga Sang Adipati Tuban Arya

Raja Banjaransara memiliki banyak putra, namun sebagai dasar sejarah Thuban, kita ambil salah satu putra Raja Banjaransara, yaitu Raden Arya Metahun, yang nantinya akan diangkat menjadi bupati Thuban. Sang Prabu Banjaransara memiliki seorang putra Raden Arya Metahun. Raden Arya Metahun adalah putra dari Raden Arya Randu Kuning.

Soal Penilaian Harian Teks Cerita Sejarah

Raden Arya Randu Kuning pergi ke timur atas izin neneknya, Prabu Banjaransara. Mendaki ke utara dari Kalakwili, Yenu, Tubana. Raden Arya Randu Kuning menghentikan perjalanannya dan kemudian menemukan hutan Srikandi yang terletak di pantai dekat Gunung Kalaquilis untuk mengubahnya menjadi sebuah negara. Karena keinginan dan kemauannya menjadi bupati, serta kerja keras, Hutan Srikandi akhirnya menjadi sebuah desa yang akhirnya menjadi wilayah yang disebut Kabupaten Lumajang Teng dengan bupati, Raden Arya Randu Kuning, yang kemudian menjadi Kyai Ageng (Kyai Gede Lebe Lonthong). + awal abad ke-12).

Ceritanya tentang ketika Kyai Gede Lebe Lontang menjadi gubernur Lumajang Teng, negara dalam keadaan damai dan sejahtera. Ladies, orang hidup bahagia. Hal ini karena kearifan dan muslihat yang memunculkan kepribadian dinasti Lebe Longtang, yang diperoleh melalui latihan yoga, dan selalu berusaha menggunakan kekuatannya agar kerajaan dan rakyat selalu sejahtera, damai dan sejahtera selamanya.

Bekas kawasan Lumajang Tenga berada di dalam hutan sebelah timur laut Kantor Pos Bogang (Kecamatan Jenu).

Terlahir sebagai laki-laki bernama Raden Arya Bangah, Kyai Ageng Lebe Lontang memiliki kesaktian yang lebih dari ayahnya dan juga memiliki paras tampan yang membuat seorang gadis remaja jatuh cinta tanpa sepengetahuan Arya Bangah.

Pas Kelas 12 Bahasa Indonesia Pertanyaan & Jawaban Untuk Kuis Dan Lembar Soal

Namun sepeninggal ayahnya, Raden Arya Bangah tidak mau diangkat menjadi bupati Lumajang Teng menggantikan ayahnya, tetapi Raden Arya Bangah mempunyai keinginan yang kuat untuk mendirikan negara kabupaten sendiri. Akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke selatan bersama keluarga dan orang-orangnya. Setelah sampai di kaki Gunung Rengel, Raden Arya Bangah dan para pengikutnya menghentikan perjalanan. Kemudian menebang hutan akan membuat rumah.

Seiring berjalannya waktu, desa tersebut berubah menjadi sebuah kota bernama Gu Meng Zhe. Seperti ayahnya, Kabupaten Gumenggen menjadi kabupaten yang damai, dan rakyatnya hidup damai dan sejahtera. Kota tua itu sekarang menjadi desa Banjaragung (kecamatan Regel).

Raden Arya Bang memiliki seorang putra bernama Arya Dandang Miring. Setelah berkuasa selama 22 tahun, Raden Arya Banga meninggal dunia. Semasa hidup Romo Redan Arid, Duangmering gemar bertapa, terkadang bepergian ke tempat sepi, dengan maksud meminta kepada para malaikat agar anak-anaknya menjadi pejuang dan negara yang akan dia kuasai selamanya. Dalam situasi damai dan tenteram, manusia dapat hidup kembali untuk berkembang. Karena Raden Arya Dandang Miring kuat dan tabah menyatukan ciptaan dan keinginannya, akhirnya permintaannya dikabulkan oleh para bidadari yang terhormat, dan komunitas Raden Arya Dandang Miring diilhami: ketika ayahnya meninggal, dia akan pergi. Diperbolehkan menjadi bupati di Gumengeng, karena jika tetap menjadi bupati di Gumengeng, keinginan yang diinginkan tidak akan tercapai. Untuk mewujudkan cita-citanya itu, ia harus membuka hutan sendiri yang terletak di sebelah barat laut Kabupaten Gumengeng, sebuah kabupaten yang hanya untuk Raden Arya Dandang Miring sendiri. Permintaannya hanya akan dikabulkan jika anaknya menemukan hutan bernama Papringan, dan setelah menemukannya, beri nama Tuban. Dan putranyalah yang akan mewarisi Kabupaten Thuban dari generasi berikutnya dan Kabupaten Thuban akan menjadi kabupaten yang damai dan damai dan rakyatnya akan makmur sesuai permintaannya, itu juga akan menjadi tempat peristirahatan ( kuburan ). ) para wali atau awliya dari negara-negara Arab, jika mereka tiba di masa ketika era ini adalah era kedatangan budaya Hindu di Kepulauan Nusantara dan menurut spekulasi Tuban akan memasuki periode baru di mana Islam akan mulai berkembang (3 abad kemudian, misalnya, abad ke-15). Perintah (ilham) ilahi yang diterima dilaksanakan oleh Raden Arya Dandang Miring.

Oleh karena itu, sepeninggal ayahnya, Raden Dandang Miring tidak mau menggantikan ayahnya sebagai Bupati Gumengeng, melainkan memerintahkan seluruh pejabat dan rakyatnya untuk membuka hutan bernama Anser yang terletak di barat laut Kabupaten Gumengeng. Setelah hutan ditebang, diberi nama Luma Jiang. Raden Arya Dandang Miring melahirkan seorang laki-laki bernama Raden Dandang Wakana. Sementara bupati Raden Arya Dandang Miring memerintah negara Lumajang dengan damai, dia sangat dicintai oleh rakyat dan pejabat. Negara dan rakyatnya dalam keadaan damai sepenuhnya, agar tidak membiarkan pencurian dan keinginan. Setelah Raden Arya, Dandang Miring memerintah Lumajang selama 20 tahun, lalu meninggal. Sebelum meninggal, ia memerintahkan putranya Raden Arya Dandang Wakana untuk mengikuti ilham yang diterimanya dari bidadari sakti yaitu membuka Hutan Papringan untuk negara.

Pdf) Covert Insubordination In Arus Balik Novel Of Pramoedya Ananta Toer: Perspective Of Social Movements

Roh ayahnya, Raden Arya Dandang Wakana melakukan apa yang diperintahkan ayahnya. Masyarakat dan pejabat kecamatan Rama memerintahkan agar hutan Paringkan dibuka dan diberi nama Tuban sesuai dengan pembukaannya.

Saat Hutan Paringan ditemukan, ada sumber air yang tak terduga, Metu Banyu (bahasa Jawa), yang kemudian disingkat menjadi Tu-Ban, nama daerah yang diberikan oleh Roden Arya Dandang Wakana. , sumber air ini sangat dingin dan meskipun terletak di pantai utara pulau jawa, sumbernya tidak asin, tidak seperti pantai kota lain.

Pada masa pemerintahan Wacana Raden Arya Dandang, negara dan rakyat selalu dalam keadaan damai dan sejahtera, pencuri, perampok tidak dikenal oleh rakyat. Ada banyak makanan, orang tidak pernah kekurangan. Ramai sepanjang siang dan malam, hampir tanpa perbedaan. Itulah sebabnya masyarakat sangat mencintai dan menghormati Bupati Raden Aryu Dandang Wakan.

Setelah 3 tahun memegang pemerintahan, Raden Arya Dandang Wakana memerintahkan Pesanggrahan. Guest house ini dikelilingi parit dan kolam yang ditanami berbagai jenis pohon untuk menjaga kesejukan guest house dan menciptakan tampilan yang indah dan menarik. Asrama tersebut sekarang bernama “Bekti” dan nama ini berasal dari kata “Pangabekti” (Jawa). Karena saat Bupati Raden Arya Dandang Wakana beristirahat di Pesanggrahan, banyak pendeta dan masyarakat yang datang untuk sembahyang (beribadah). Dan sekarang Pesanggrahan dan sebuah desa bernama “Bektiharjo” (Harjo = Rajo, banyak turis). Perlu diketahui Roden Arya Dandang Wakana juga berganti nama menjadi Kyai Gede Papringan. Setelah berkuasa selama 20 tahun, bupati Dandang Wakana wafat, jenazahnya dimakamkan di dekat Kaligunting, Desa Prunautan-Kulon, Kecamatan Semandin.

Modul B. Indonesia

Daerah pertama Taibun, sekarang ada 3 desa: “Desa Tululan, Desa Porgasan Kulon dan Desa Pu. Konwang”. Sampai saat ini wanita yang lahir di 3 desa ini terkenal dengan kecantikannya dan memiliki keistimewaan yaitu tanda “Deka” (bahasa Sava) di pipinya. Kecantikan para wanita ini bagaikan perwujudan bidadari, sehingga para remaja bisa memilih pasangan hidupnya. Untuk memudahkan mengingat bupati yang memerintah di Kabupaten Tuban, kami beri nomor urut.

Penguasa pertama kabupaten Tuban adalah Raden Arya Dandang Wakana (Kyai Ageng Papringan, karena itu Raden Arya Dandang Wakana yang mendirikan kabupaten disebut Tuban. (negara bawahan) Majapahit, karena Arya Dikara menjadi bupati Tuban, bupati terakhir (6 -th dalam daftar bupati Tuban) setelah menantu Sye Ngabdurrahman, kemudian masuk Islam (abad ke-15). Kyai. Ageng Papringan memiliki dua orang putra, Nyai Ageng Lanang Jaya dan Nyai Ageng Lanang Ngeksa. Nyai Ageng Lanang Jaya memiliki seorang putra bernama Raden Ronggolawe, dalam Nyai Ageng Ngeksa memiliki seorang putra bernama Raden Arya Kebo Anabrang.

Sepeninggal neneknya (Kyai Ageng Papringan), ia digantikan sebagai bupati oleh cucunya Raden Haryo Ronggolawe. Setelah Raden Hario Ronggolove mengambil alih pemerintahan, kampung dipindahkan ke sebelah barat Guwa Akbar. Bekas kabupaten tersebut sekarang digunakan untuk Makam Bakunga di Kabupaten Semanding).

Sepeninggal Roden Ronggalawe, Roden Siralowe menggantikan ayahnya sebagai Bupati Thuban. Dia memerintah selama 15 tahun dan meninggal.

Ulangan Harian 1 Bin Xii

Raden Khario Siralov memiliki seorang putra bernama Raden Khario Siralov, dan setelah kematian ayahnya ia menjadi bupati. Pemerintahan Sirova berlangsung selama 43 tahun.

Sepeninggal Raden Hario Siraungan, ia digantikan oleh putranya Raden Hario Lena. Pemerintahannya berlangsung selama 52 tahun dan pada masa pemerintahannya istana berpindah ke desa Darumuk Ti (Kabupaten Tuban).

Sepeninggal Raden Hario Lena, jabatan bupatinya digantikan oleh putranya Raden Hario Dikara. Ia memerintah selama 18 tahun dan memantapkan kekuasaannya di desa Daromukti. Ia memiliki dua putra: Roden Ayu Hario Tejo dan Kyai Ageng Ngrasse. Setelah itu, Raden Ayu Hario Tejo menjadi istri Sai Ngabdurahman, anak dari Sai Jali/Sai Jalaluddin/Kyai Makam Dawa/Ngalimurtala dari Gresik (saudara Sunan Ngampel). Sejak masa pemerintahan Bupati Roden Dikari, Bupati Tuban masuk Islam.

Setelah bupati Raden Haryo Dikara wafat, beliau digantikan oleh menantunya Siye Ngabdurrahman dan kemudian berganti nama menjadi Raden Haryo Tejo. Memerintah + 41 tahun (1460). Di bawah bupati Raden Hario Tejo Tuban, sebagai kubu Majapahit, juga bangkit membantu Raden Patah melawan Brawijaya. Majapahit jatuh di bawah kekuasaan Raden Patah pada tahun 1478, yang kemudian menjadi Sultan Demak, dan sejak itu Tuban berada di bawah kekuasaan Demak.

Modul B. Indonesia Kelas Xii Pages 1 50

Raden Haryo Tejo memiliki seorang putra bernama Raden Haryo Vilatikta, dan setelah kematian ayahnya, ia menjadi ahli waris. Pemerintahan Bupati Hario Vilatikta berlangsung selama +40 tahun.

Setelah Raden Hario Vilatikta meninggal, ia menjadi penerus

Adipati tuban

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button