Tips

Salah Satu Seniman Ternama Yang Sering Membuat Karikatur Di Koran Atau Media Massa Adalah

Salah Satu Seniman Ternama Yang Sering Membuat Karikatur Di Koran Atau Media Massa Adalah – Jeihan lahir pada tanggal 26 September 1938 di Surakarta, Jawa Tengah. Pelukis ekspresif ini mulai melukis sejak usia muda. Ia belajar melukis di Masyarakat Budaya Surakarta (HBS).

Untuk memperluas wawasannya, Jeihan pergi ke Bandung, Jawa Barat pada tahun 1960. Ia kuliah di Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung (ITB). Namun, ia tidak menyelesaikan pendidikannya di ITB karena sikapnya yang memberontak.

Salah Satu Seniman Ternama Yang Sering Membuat Karikatur Di Koran Atau Media Massa Adalah

Sikapnya karena dia memiliki pengalaman mendekati kematian. Jeihan tidak mengenyam pendidikan formal hingga usia 15 tahun. Ia mengalami kecelakaan yang membuatnya tidak bisa bersekolah sejak awal.

Untaian: Juli 2013

Kecelakaan itu hampir merenggut nyawanya dan meninggalkannya dengan cedera otak. Saat itu, Jeihan diyakini sudah meninggal, namun ia terbangun sebelum dimakamkan. Belakangan fakta-fakta tersebut mempengaruhi cara berpikir dan karya-karyanya.

Hingga akhir 2018, Jeihan didiagnosis menderita kanker kelenjar getah bening. Dia dirawat di sebuah rumah sakit di Kuala Lumpur, Malaysia. Pada Juli 2019, kondisi Jeihan semakin parah. Ia juga dirawat di St. Borromeo, Bandung. Almarhum juga didiagnosis gagal ginjal.

Gaya gambarnya bersifat kiasan dengan mata hitam dan warna datar yang sederhana. Ciri-ciri objek dalam lukisannya dapat dikenali dari “mata hitam” atau “mata cekung”. Menurut beberapa kritikus seni, Jeihan memadukan mistisisme Timur dengan sifat analitik Barat. Pekerjaannya yang tenang memancarkan aura meditatif. Sedikit yang menjelaskan bahwa mata yang seluruhnya hitam pada lukisan Jeihan melambangkan misteri kelam jalan manusia. Ia memadukan aura mistisisme Timur dan mistisisme Barat dalam lukisannya.

Menurut seorang kurator seni bernama Mikke Susanto, “mata hitam sering diasosiasikan sebagai simbol ikonik dengan makna yang berbeda-beda. Bahkan bagi Jeihan, ia memiliki visi, bahwa mata hitam baginya merupakan realitas masa depan”.

Bagaimana Cara Penanaman Nilai Tauhid Anak Usia Remaja!

Dia menemukan tandanya pada tahun 1963 saat belajar di ITB. Masa itu dianggap sebagai masa tersulit dalam hidupnya. Ciri lainnya adalah penggunaan dua warna dalam situasi berbeda dalam lukisannya.

Jeihan telah memberikan presentasi lebih dari 100 kali, menerbitkan enam buku dan menghasilkan dua film dokumenter. Lukisannya sangat dicari oleh kritikus dan kolektor. Bahkan memiliki perwakilan di Amerika, Australia dan Eropa. Jeihan telah melukis beberapa orang terkenal, seperti Mari Elka Pangestu dan Taufiq Kiemas.[6]

Jeihan juga merupakan anggota dewan Asosiasi Perdagangan Seni dan Budaya Dunia Inc. berbasis di New York.

Bersebelahan dengan rumah Sudjoko, mantan gurunya, Jeihan mendirikan Sanggar Seni Rupa Bandung pada tahun 1978. Sanggar tersebut menjadi tempat mengembangkan kreativitas anak muda agar kreatif dan mandiri.

Contoh Contoh Karya Seni Rupa Dua Dimensi Beserta Penjelasannya

Ia juga meraih banyak penghargaan, antara lain Pelopor Seni Rupa Jawa Barat 2006 dan Anugerah Budaya Kota Bandung 2009.

Pada 28-29 Mei 2012, Jeihan menggelar pameran bertajuk “Soul of Art”. Pertunjukan diadakan di Pacific Place, Jakarta.

Jeihan secara khusus membuat lukisan berjudul Satrio Piningit. Lukisan “Satrio Piningit” ini dipamerkan bersama 44 lukisan lainnya karya Jehan dalam pameran tunggalnya bertajuk Refleksi & Re-Gambar Indonesia. Pameran ini digelar mulai 26 Juni hingga 5 Juli 2014 di Museum Nasional Jakarta Pusat.

Pengerjaan lukisan karya Satrio Piningit pada awal Juni 2014 di studionya di Padasuka, Bandung, Jawa Barat. Proses teknis pembuatan lukisan ini memakan waktu sekitar 30 menit.

Berita Seni Ilustrasi Di Amerika Utara

Jeihan mengatakan dia tidak memihak salah satu calon presiden. Baginya, Satrio Piningit bukanlah wujud fisik, melainkan esensi. Hal terpenting di Indonesia adalah keberagaman.

Gambar tersebut memperlihatkan dua orang dalam personifikasi khusus berkulit hitam, tinggi, berpasangan, bepergian mengikuti angin. Karya ini bercerita tentang sosok dan karakter secara bersama-sama antara realitas pemikiran dan realitas spiritual.

Selain melukis, Jeihan juga membuat karya sastra berupa puisi. Ini terkait dengan gerakan puisi Mbeling. Salah satu puisinya berjudul “Doa” ditulis oleh Jeihan pada tahun 1970-an. Karya ini mendapat tanggapan, baik dari penyair maupun kritikus sastra.Salah satu seniman terkenal yang sering karikatur di koran atau media – Augustin Sibarani hadir pada tahun 1954. pertemuan keluarga besar masyarakat Tapanuli di gedung Adhuc Stadt (gedung Bappenas) di Jakarta. Saat itu, Augustin Sibarani dikenal sebagai pelukis karikatur dan karyanya dimuat di banyak surat kabar seperti Merdeka, Mandari, Siasat, Lansekap dan Siaga serta Mimbar Publik di Medan.

Diundang oleh Panitia XII Sisingamangaraja. Dalam acara tersebut ia bertemu dengan Sutan Paguruban Pane, ayah dari sastrawan terkenal Sanusi Pane dan Armjn Pane, yang juga seorang ulama pada masa pemerintahan Hindia Belanda di Sibolga. Panitia meminta Sibarani menggambar wajah Sisingamangaraja XII berdasarkan keterangan Sutan Paguruban.

Gambar Yang “jelek” Itu Justru Gambar Yang Bagus!

Pelukis kelahiran Pematang Siantar tahun 1925 ini kemudian menghasilkan 10 sketsa yang dipresentasikan kepada seluruh panitia antara lain Mulia Panggabean, Manalu, Pansur Tobing (cucu Sisingamangaraja XII) R.O.S. Simatupang dan lain-lain.

“Satu dari sepuluh sketsa yang saya buat, menurut Sutan Paguruban, sama. Dia meminta saya untuk menyelesaikan dan menyarankan agar saya pergi ke Sumatera Utara untuk bertemu dengan tokoh lain yang mengenal Sisingamangaraja XII.

Penggalan ceritanya dapat ditemukan dalam Bab XII Perjuangan Sisingamangaraja II untuk Pahlawan Nasional oleh Sibarani sendiri. Itu adalah akhir dari buku yang ditulis Srani, karena dia sering menulis kartun yang disebut Ben Anderson “membosankan” dan kasar, yang bertanggung jawab atas dirinya sebagai seorang seniman.

Namun setelah pertemuan itu, dia tidak berangkat ke Sumut karena tidak menerima uang dari panitia. Setelah itu, ide pembuatan patung Sisingamangaraja XII berkembang. Pada tahun 1957, tokoh masyarakat Batak, Joramel Damanik, mengutus pelukis kondang Zaini ke Sumatera Utara untuk menemui keluarga Sisingamangaraja. Di Medan, Zaini belajar. Namun setelah selesai, keluarga Sisingamangaraja XII mengatakan lukisan itu terlalu besar. Setelah itu tidak ada pembahasan lebih lanjut tentang lukisan Sisingamangaraja XII, meskipun hari lahir Sisingamangaraja XII diperingati setiap tahun.

Salah Satu Seniman Ternama Yang Sering Membuat Karikatur Di Koran Atau Media Massa Adalah

Pada tahun 1961, pemerintah memutuskan untuk memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Sisingamangaraja XII. Tema lukisan Sisingamangaraja XII muncul kembali.

Pada bulan Agustus 1961, dua pimpinan panitia Sisingamangaraja, Kolonel Rikardo Siahaan, seorang pejuang terkenal dari daerah Medan, dan ayah Semsar Siahaan mengunjungi Sibarani. Semsar adalah seorang pelukis aktivis yang dipukuli oleh tentara saat demonstrasi menentang pelarangan Majalah Tempo, Tiras dan Tabloid Detik pada tahun 1994. Saat itu, Kolonel Rikardo bergabung dengan Kapten Sinaga.

Berbekal uang Rp 60.000 (jumlah yang besar saat itu), bersama Batara Lubis dan Amru Natalsya, Sibarani berangkat ke Sumatera Utara. Di Medan ia bertemu dengan pensiunan gubernur, HF Sirumorang, anak dari Ompu Babiat Situmorang, salah satu panglima perang Sisingamangaraja XII saat perang melawan tentara Belanda.

HF Situmorang menyarankan agar Sibarai, Batara Lubis dan Amrus Natalsya menemui Raja Ompu Babiat Situmorang di Harianboho, Daiiri yang hanya ayahnya sendiri.

Tokoh Seni Ilustrasi Di Negara Indonesia

“Pertemuan saya dengan Raja Ompu Babiat Situnorang sangat berkesan,” kata Augustin dalam bukunya. Tinggi Sisingamangaraja XII hampir sama dengan Ompu Babiat. Kalau Sisingamangahara memakai tiara, Sisingamangahara XII tingginya sekitar 2 meter.

“Informasi terpenting yang saya terima dari Raja Ompu Babiat adalah tentang wajah Sisingamangaraja. Nyatanya, Sisingamangaraja sudah seperti Raja Buntal, anaknya. Sisingamangaraja, Raja Sabidan Ia mengatakan jika bisa membandingkan wajah Prabu Sabidan dengan wajah Prabu Sabidan, ia akan melihat wajah Sisingamangaraja.

Ompu Babiat juga menjelaskan ciri fisik Sisingamangaraja XII lainnya yaitu tidak memiliki kumis karena suka mencabutnya dengan pinset, mata tebal, janggut agak merah di ujung dan rambut agak tinggi serta diikat panjang. seperti tifus (benjolan di belakang kepala), dada bidang, ditutupi rambut agak tebal, hidung mancung tapi agak besar dan dahi lebar.

Di Siantar, Sibarani mendapatkan foto Raja Puffer dan Raja Sabidan. Dengan persiapan tersebut, sesampainya di Medan, ia mendatangi rumah Raja Barita Sinambela untuk meminta restu. Tak disangka di rumah, Sibarani bertemu dengan Patuan Sori, putra Prabu Puffer. Patuan Sori digunakan Sibarani sebagai model lukisannya.

Seniman Ternama Yang Sering Membuat Karikatur Di Koran Atau Media Massa Adalah​

“Tapi saya tekankan, bukan Patuan Sori yang saya gambar. Namun Patuan Sori memiliki ciri-ciri yang menurut saya sesuai dengan perkataan Raja Ompu Babiat yaitu matanya yang tebal dan matanya yang agak besar dan menyeramkan. mata

Setelah mempelajari ciri-ciri Sisingamangaraja XII, Sibarani membutuhkan model. Ia bertemu dengan Raja Barita Sinambela dan sekaligus meminta restu ayahnya, Sisingamangaraja XII, untuk melukis. Kebetulan di rumahnya ada Patuan Sori, anak Raja Puffer yang berumur 18 tahun dan masih duduk di bangku SMA. Mata tebal dan mata agak besar, sangat sesuai dengan gambaran Raja Ompu Babiat Situmorang.

Selama beberapa hari, Patuan Sori yang berpakaian Sisingamangaraja XII berdiri di depan Sibarani. Sibarani menyelesaikan pengecatan Sisingamangaraja XII di rumah iparnya di Medan yang tak jauh dari rumah Raja Barita Sinambela. Awalnya ia berharap Batara Lubis dan Amrus Natalsya bisa membantunya menggambar. Namun, sebagai pelukis dekoratif, Lubis tidak tertarik melukis potret karena bukan keahliannya. Sibarani akhirnya dilukis, Amrus dan Batara membantu Lubis menyiapkan kegelapan lalu mereka menyiapkan kanvas dan mengerjakan warna dasar.

Potret Sisingamangaraja XII kemudian diberikan kepada Kolonel Rikardo Siahaan untuk dipersembahkan kepada Presiden Soekarno pada 10 November 1961. Namun belum siap karena masih harus menunggu persetujuan adiknya Lopian Putri Sisingamangaraja XII. yang meninggal bersama ayahnya. Kakak Lopian saat itu berusia 72 tahun. Sibarani memerintahkannya untuk mengoreksi gambar tersebut: Bulu dada Sisingamangaraja XII tidak terlalu lebat, janggutnya tidak terlalu panjang, hidungnya harus dinaikkan sedikit dan matanya tebal.

Tolong Di Jawab Ya Tolong Banget

“Keesokan harinya saya serahkan lagi foto itu hingga foto Sisingamangaraja XII berdiri bersama staf selesai,” kata Sibarani. Foto itu diambil oleh Kolonel Rikardo Siahaan dan Sitor Situmorang.

Dari tangan Sibarani lahirlah patung Pahlawan Nasional Tanah Batak Sisingamangaraja XII. Gambar Sisingamangaraja XII tidak hanya menghiasi buku-buku sejarah, tetapi juga digunakan untuk menghiasi uang kertas rupee dengan nilai nominal 1.000 rupee. Dalam dunia seni rupa, gambar yang artinya memperluas atau mengubah bentuk suatu objek biasa disebut karikatur. Karikatur sendiri berasal dari kata caricare yang merupakan kata Italia

Majalah adalah salah satu media untuk iklan, salah satu keunggulan iklan media cetak adalah, salah satu contoh media penyimpanan online adalah, salah satu kekurangan iklan koran adalah, salah satu gejala yang sering dialami oleh penderita influenza adalah, brosur adalah salah satu contoh iklan media, salah satu kekurangan iklan di koran adalah, salah satu aplikasi voip yang sering digunakan masyarakat adalah, dropship adalah salah satu cara menjual barang melalui media online yang lebih praktis karena, salah satu jenis iklan media cetak adalah, google ads adalah salah satu jenis media promosi, salah satu kekurangan iklan di koran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button